PETA Jember Raya

Thursday, December 6, 2007

Perjuangan Penegakan Syariah Warga NU Kendor, Hasyim Prihatin

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Hasyim Muzadi, mengungkapkan keprihatinannya, karena saat ini banyak warga Nahdlatul Ulama yang mengalami kemunduran dalam perjuangannya menegakkan syariat Islam yang mengedepankan kejernihan dan kesucian hati, sebab mereka yang masuk menjadi warga nahdliyin (NU) dengan berbagai kepentingan.

“Banyak warga NU yang kini memiliki ketinggian akal pikiran, tetapi sangat sedikit yang berjuang melalui kejernihan dan keiklasan hati, ini suatu kemunduran, ” kata Hasyim dalam pidatonya usai melantik pengurus wilayah PBNU Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurutnya, yang menonjol di NU saat ini justru dari sisi penampilan dan gaya para anggotanya.

“Kemajuan yang telah dicapai NU, dulu pelantikan tidak pernah dilakukan di gedung megah, sekarang di gedung megah, jumlah anggotanya semakin banyak, karena kepentingannya juga banyak, ” ujar Hasyim.

Bukan hanya itu, tambahnya, meskipun sesama warga NU duduk berdampingan, tetapi tidak jarang mereka memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda, bukan untuk NU, melainkan kepentingan untuk jabatan dan lainnya.

Untuk memperbaiki kondisi yang terjadi itu, Hasyim menegaskan, NU perlu segera membenahi sistem perjuangannya untuk meningkatkan kualitas organisasi, dengan tidak lagi mengandalkan kekuatan perorangan.

Sebab lanjutnya, organisasi yang besar, tanpa disertai dengan sistem yang benar akan mudah dikalahkan dengan kebathilan.

Hasyim menilai, Indonesia masih memerlukan organisasi-organisasi yang berkualitas tinggi, yang memiliki sistem yang baik dan kuat, sehingga tidak mudah dihancurkan.

Ia juga menyoroti maraknya aliran sesat di Indonesia akhir-akhir ini. Diungkapkannya, saat ini Indonesia sedang mengalami alih generasi, yaitu suatu peralihan di mana generasi muda belum memiliki panutan, karena hati dan pikiran mereka yang masih kosong. Itu akan mudah dimasuki oleh pihak manapun, termasuk paham-paham yang menyimpang dari ajaran Islam.

Apabila NU yang bisa masuk lebih dulu, maka generasi muda akan menjadi generasinya NU, tapi jika yang masuk adalah aliran sesat, maka itulah yang menentukan arah kehidupan generasi selanjutnya. (novel/ant)

Sumber: http://www.eramuslim.com



Tempointeraktif.com - Iptek

Syariah