PETA Jember Raya

Saturday, August 11, 2007

80 Ribu Umat Islam Hadiri Konferensi Khilafah Internasional

Selasa, 7 Agu 07 16:10 WIB

Sekitar 80 ribu umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara pada Ahad(12/8) pagi akan memadati Gelora Bung Karno, untuk mengikuti Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Momentum konferensi itu bertepatan dengan peristiwa runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmanipada 28 Rajab, 86 tahun yang lalu, olehKemal Pasha.

"Tanggal 28 Rajab menurut Hizbut Tahrir merupakan tanggal yang perlu diangkat dan sangat vital, ketika itu payung dunia Islam hancur, umat Islam bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, " ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam jumpa pers, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa(7/8).

Menurutnya, ide khilafah itu merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajahan, seperti diketahui dominasi negara-negara asing terhadap negara Islam termasuk Indonesia sangat tinggi, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun bidang yang lain.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, melalui konferensi ini diharapkan dapat menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap negeri ini, dengan mengembangkan ukhuwah Islamiyah serta menyatukan umat Islam seluruh dunia dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah.

"Syariah dan khilafah bagaikan dua sisi dari keping mata uang, seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali dalam kitab al-Iqtishad fi al-I'tiqad, di mana agama adalah tiang dan kekuasaan adalah penjaga, sesuatu yang tidak ada asasnya akan runtuh dan apa saja yang tidak ada penjaganya akan hilang, "jelasnya.

Selain menghadirkan pembicara dari tokoh nasional dan ulama Indonesia yakni KH. Abdulah Gymnastiar, Amien Rais, Adhyaksa Daulth, Din Syamsuddin, KH. Zainuddin MZ, dan Habib Rizieq Shihab. Beberapa negeri antara lain Australia, Singapura, Malaysia, Jepang Inggris, Denmark, juga menyatakan siap mengirimkan perwakilan peserta.

Para pembicaranya antara lain Imran Wahid dari Hizbut Tahrir Perwakilan Eropa, Syeikh Ismail Al-Wahwah dari Hizbut Tahrir Australia, Salim Frederick dari Hizbut Tahrir Inggris, Syeikh Usman Abu Khalil dari Hizbut Tahrir Sudan, Hassan Ko Nakata Presiden Asosiasi Muslim Jepang, serta Ustadz Hafidz Abdurrahman Hizbut Tahrir Indonesia(rz/novel)

Sumber:
Eramuslim.com



Tempointeraktif.com - Iptek

Syariah