PETA Jember Raya

Saturday, July 28, 2007

Rintihan Muslim Bosnia: Sampai Kapan?


Sudah 12 tahun berlalu, pembantaian atas kaum Muslim Bosnia di Sebrenica takkan pernah terlupakan bagi kaum Muslim. Sekitar 8373 kaum Muslim menjadi korban atas kebencian Serbia yang ingin melenyapkan Islam.

Tragedi Bosnia-Sebrenica ini berlangsung mulai dari 1992 hingga 1995. Bukan hanya Serbia yang nyata-nyata telah melakukan kejahatan dengan membantai secara membabi buta kaum Muslim Bosnia, tapi huga PBB. Badan yang dianggap sebagai 'penjaga perdamaian' itu ikut bermain untuk membantai kaum Muslim di sana. Ini sangat jelas, ketika kaum Muslim berada di bawah perlindungan PBB bukan untuk dilindungi, malah diserahkan kepada pasukan Serbia.

Ratko Mladic, Jenderal Tentara Serbia sebelum melakukan pembantaian berkata dalam pidatonya,"Hari ini, tanggal 11 Juli 1995, di Sebrenica Serbia, ketika Serbia akan menyambut hari sucinya, kami menyerahkan kota ini kepada bangsa Serbia. Sebagai peringatan pada penentangan melawan Turki. Saatnya sudah tiba untuk membalas dendam terhadap kaum Muslimin." (Lihat VCD "An Outcry to the Islamic Ummah: For How Much Longer?")

Sangat jelas, motif pembantaian atas kaum Muslim itu tiada lain adalah ingin melenyapkan kaum Muslim dari tanah Bosnia. Sungguh sangat menyedihkan. Rintihan kaum Muslim Bosnia ini bukanlah rintihan satu-satunya dari kaum Muslim. Namun semakin menambah sederetan derita dan prahara yang menimpa umat Islam yang dahulunya terkenal raksasa bak singa. Namun kewibawaan dan kehormatan umat tersebut kini telah hilang. tentu saja ini tidak pernah terjadi sebelumnya kecuali setelah pelindung kaum Muslim lenyap. Setelah perisai umat, yakni khilafah islam dibubarkan.

Menuntut Keadilan Dunia
Hingga kini Mladic yang dianggap paling bertanggung jawab atas pembantaian Muslim Bosnia tersebut belum dapat ditangkap dan diadili. Demikian juga PBB dan pasukkan Belanda yang ikut andil dalam kekejaman di tanah muslim tersebut.

Keluarga dan kerabat dari sekitar 8.000 Muslim Bosnia yang tewas di tangan unit khusus Tentara Republik Srpska (VRS) dan unit paramiliter Serbia (Scorpions) tersebut tak pernah lelah memperjuangkan keadilan. Untuk membuktikan keseriusan mereka, para pencari keadilan itu mengajukan gugatan baru terkait dengan genosida yang terjadi pada 11-13 Juli 1995. Dalam berkas setebal 228 halaman itu, mereka menuntut PBB dan pemerintah Belanda yang dianggap lalai.

Gugatan yang diajukan ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag tersebut juga berisi tuntutan kompensasi keluarga korban. Mereka mendesak PBB dan pemerintah Belanda yang dianggap gagal mencegah pembantaian tersebut untuk memberikan ganti rugi material. Mereka juga menyesalkan respons PBB dan pemerintah Belanda yang dinilai lambat.

"Pasukan Belanda yang dikirim ke Srebrenica atas mandat PBB itu justru meninggalkan posisinya ketika pasukan paramiliter Serbia menyerang pada 11 Juli 1995," tulis keluarga korban dalam berkas gugatan yang dirumuskan selama enam tahun terakhir ini. Menurut mereka, pasukan Belanda yang bertugas menjaga area aman (safe area) itu justru menyerahkan ribuan pria dan anak laki-laki Bosnia untuk dibunuh.

PBB dituding tidak serius dalam menangani kemelut di Srebrenica. Sebab, PBB maupun pemerintah Belanda sudah mengetahui aksi besar-besaran militer Serbia tersebut sekitar dua pekan sebelumnya. Tapi, bukannya mencegah serangan itu, mereka justru sibuk mengamankan pasukan masing-masing.

Peradilan Barat memang sulit diharapkan. Mereka tidak pernah berpihak kepada kaum Muslim. Apalagi berharap kepada PBB yang notabene siapa di balik Badan Dunia tersebut. Anehnya kaum Muslim masih berharap kepada Barat.

Khilafah yang Akan Menyelesaikan

Pembantaian atas Muslim Bosnia telah berlalu di hadapan kita. Tentu kita tidak bisa melupakan derita ini. Mengapa ini terjadi? Lalu di mana tentara kaum Muslim di dunia? Di mana keadilan itu?

Ketiadaan khilafah islam yang menyatukan dan melindungi kaum Muslim sedunia menyebakan prahara demi prahara terjadi. Kehormatan kaum Muslim sudah tiada lagi, bahkan bak hewan yang dengan mudah dipermainkan sesuai dengan apa yang diinginkan tuannya. Sebenarnya pelajaran berharga atas berbagai peristiwa yang menimpa kaum muslim ini. Sudah tentu, kaum Muslim harus bangkit, kembali kepada Islam dan mengembalikan kehormatannya seperti di zaman Rasulullah, para sahabatnya dan para khulafa kaum Muslim. Inilah sebenarnya solusi jitu untuk menuntaskan keadilan dunia atas kaum Muslim Bosnia, juga Kashmir, Pattani dan lainnya. [zn/hidayatullah/syabab.com]



Tempointeraktif.com - Iptek

Syariah